Kurang afdol bila facelift tidak diikuti perkembangan teknologi. Lampu LED boleh diturunkan ke tipe G, dengan konsekuensi penambahan fitur di jajaran atas. Ada beberapa kecanggihan bisa diadopsi, seperti adaptive high beam atau automatic on/off headlamp. Peranti otomatis lain, juga terdapat pada wiper. Dari segi penunjang kepraktisan, banyak beredar kelengkapan. Salah satunya power tailgate, lebih menyenangkan bila ditambah foot sensor. Minimal dua atau tiga komponen tersier ini, tersemat di Innova facelift agar kian menarik.
Fitur keselamatan tentu tidak boleh diabaikan. ABS + EBD merupakan peranti wajib di segmen sekelas. Seiring berjalannya waktu, Vehicle Dynamic Control (VDC) bakal menjadi sebuah keharusan juga. Ini perlu eksis di semua tingkatan. Lalu, Hill Start Assist turut melengkapi lini teratas non Venturer, mungkin bagi tipe Q atau bahkan sampai V. Untuk airbag, kami harap varian Venturer atau Q dibenamkan perlindungan 7 titik.
Kabin
Tata letak kabin nampaknya tidak begitu membutuhkan ubahan. Ruang lega khas Innova didongkrak oleh LED Illumination. Panel AC juga sudah digital. Biar tidak ketinggalan zaman, tak ada salahnya dilengkapi konektivitas smartphone Android Auto dan Apple CarPlay. Sedang layar hiburan ekstra untuk penumpang baris kedua dijadikan fitur standar bawaan.
Urusan pemacu daya, unit diesel 2GD-FTV atau bensin 1TR-FE tetap dipertahankan. Kesannya kian impresif bila Toyota menawarkan opsi hybrid 48 V. Secara teori, mild hybrid ini lebih mudah diadaptasi tanpa perlu merancang ulang girboks atau mesin. Sederhananya digambarkan melalui penggantian tugas alternator 12 V dengan unit Starter-Generator. Setelah itu, baterai dan kontroler elektronik dirangkai menjadi satu. Hasilnya, tambahan daya demi meringankan kinerja mesin, berimbas juga pada efisiensi bahan bakar.